Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh
kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
·
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain
yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
saham.
·
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
·
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
·
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Maksud dan Tujuan
Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik
bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan
dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki 48 unit
pelaksana yang tersebar di wilayah Indonesia. Kantor Pusat Perusahaan beralamat
di Jl. Trunojoyo Blok M I No. 135, Jakarta.
Sejarah
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan
di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik
untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan
perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah
kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang
Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut
kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno
membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah
menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak
di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara
(PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara
(PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17,
status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan
kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik,
maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik
bagi kepentingan umum hingga sekarang.
Anak Perusahaan
1. PT Indonesia Power (IP)
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.18
Jakarta Selatan 12950, Indonesia
Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha
lain yang terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB I dan pada
tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT Indonesia Power.
Anak Perusahaan PT IP adalah:
- PT
Cogindo Daya Bersama bergerak di bidang usaha cogeneration, distribute
generation dan jasa operation & maintenance.
- PT
Artha Daya Coalindo bergerak di bidang usaha trading dan jasa transportasi
batubara.
- PT
Indo Pusaka Berau dengan kegiatan usaha penyediaan listrik dari produksi
PLTU Lati di Berau, Kaltim.
2. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB)
Jl. Ketintang Baru No.11
Surabaya 60231, Indonesia
Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha
lain yang terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB II dan
pada tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT PJB.
Anak perusahaan PT PJB yang bergerak di bidang operasi dan
pemeliharaan yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali Services yang
berdomisili di Surabaya.
3. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN
Batam)
Jl. Engku Putri No.3
Batam Center, Batam 29432, Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober 200 dan bergerak dalam usaha
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Batam.
4. PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON +)
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.18
Jakarta 12950, Indonesia
Berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak dalam bidang
usaha telekomunikasi.
5. PT PLN Tarakan
Jl. P.Diponegoro No.1
Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia
Didirikan tanggal 15 Desemberr 2003 dan bergerak dalam usaha
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan.
6. PT PLN Batubara
Gedung PLN Pusat
Jl. Trunojoyo Blok M I/135, Gedung I Lantai 3
Jakarta 12160, Indonesia
PT PLN Batubara didirikan tanggal 3 September 2008 dan
merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha tambang batubara
sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
7. PT PLN Geothermal
PT PLN Geothermal adalah anak perusahaan PLN yang bidang
usahanya terfokus kepada usaha penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui
kegiatan pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi
yang ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik.
8. PT Geo Dipa Energi (PT GDE)
Jl. Karawitan No.32
Bandung 40264, Indonesia
Perusahaan patungan PLN-PERTAMINA, bergerak dalam bidang
pembangkitan tenaga listrik terutama yang menggunakan energi panas bumi.
9. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN-E)
Jl. AIPDA KS Tubun 1/2 Jakarta Barat 11420
Telp. (021) 5608432, 5609044
website : http://www.pln-enjiniring.com/
10. Majapahit Holding BV
Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam
The Netherlands
Majapahit Holding BV didirikan tanggal 3 Oktober 2006 dan
merupakan suatu lembaga keuangan yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
11. PT Haleyora Power
PT Haleyora Power (HP) yang berdiri pada 18 Oktober 2011
ditugaskan PLN untuk melaksanakan pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan
(Ophar) Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik berdasarkan Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) Nomor 459.K/DIR/2012 tanggal 12 September 2012, yang kemudian
diganti oleh Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0734.K/DIR/2013.
Salah satu strategi untuk melaksanakan tugas tersebut adalah
mengambil alih PT Mitra Insan Utama (PT MIU). MIU resmi menjadi Anak perusahaan
HP dengan nama baru yaitu PT Haleyora Powerindo (HPI) sejak 23 Januari 2013.
HP juga bergerak di sektor usaha Penyediaan Energi Listrik
(Energy Provider) melalui pembentukan Joint Venture Company (JVC) bernama PT
Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) oleh HP dan PT PELINDO II.
Alamat :
Pejaten Office Park 79 Blok B
Jl. Warung Buncit Raya No. 79
Jakarta Selatan 12550
Telp/Fax : 021-79192517 / 021-79192516
Jl. Warung Buncit Raya No. 79
Jakarta Selatan 12550
Telp/Fax : 021-79192517 / 021-79192516
Website : www.haleyorapower.co.id
Bisnis PLN
Sesuai Undang-undang RI no. 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, rangkaian kegiatan
perusahaan adalah :
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang
mencakup:
- Pembangkitan
tenaga listrik
- Penyaluran
tenaga listrik
- Distribusi
tenaga listrik
- Perencanaan
dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik
- Pengembangan
penyediaan tenaga listrik
- Penjualan
tenaga listrik
2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup
:
- Konsultasi
ketenagalistrikan
- Pembangunan
dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan
- Pemeriksaan
dan pengujian peralatan ketenagalistrikan
- Pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan
- Laboratorium
pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
- Sertifikasi
peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
- Sertifikasi
kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup :
- Pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk tenaga
listrik
- Jasa
operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran,
distribusi dan retail tenaga listrik
- Industri
perangkat keras, lunak dan lainnya di bidang ketenagalistrikan
- Kerja
sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan
di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait
dengan ketenagalistrikan
- Usaha
jasa ketenagalistrikan
Fungsi PLN :
Sebagai pendorong kegiatan ekonomi guna meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
Kondisi Keuangan
PT PLN (Persero) menerbitkan laporan
keuangan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudireda, Wibisana,
Rintis, firma jaringan global PwC di Indonesia.
"Hasil audit menunjukkan, Perseroan selama 2015
mencapai realisasi kinerja yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya,"
kata Direktur Bisnis Regional Sumatra PLN Amir Rosidin di Kantor Pusat PLN,
Jakarta, Rabu (29/6).
Ia menjelaskan, pendapatan penjualan tenaga listrik PT PLN
(Persero) pada 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp 23,2 triliun atau 12,44
persen sehingga menjadi Rp 209,8 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu
sebesar Rp 186,6 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan ini berasal dari kenaikan
volume yang penjualan tahun lalu sebesar 202,8 Terra Watt hour (TWh) atau naik
2,14 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 198,6 TWh,
serta adanya kenaikan harga jual rata-rata," lanjutnya.
Dirinya memaparkan, peningkatan konsumsi KWh sejalan dengan
kenaikan jumlah pelanggan yang dilayani perusahaan sampai akhir Desember 2015
yang telah mencapai 6,12 juta pelanggan atau bertambah 3,7 juta pelanggan (6,39
persen) dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 57,5 ??juta pelanggan.
"Bertambahnya jumlah pelanggan juga mendorong kenaikan
rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 84,35 persen pada Desember 2014 menjadi
88,3 persen pada Desember 2015," terangnya.
Perusahaan dapat melakukan efisiensi dan penghematan,
sehingga subsidi listrik pada 2015 turun sebesar Rp 42,8 triliun menjadi
sebesar Rp 56,6 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp 99,3 triliun.
Meski volume penjualan meningkat, namun, beban usaha
perusahaan turun-sebesar Rp 19 triliun atau 7,16 persen menjadi Rp 246,3
triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 265,3 triliun.
"Penurunan ini, terjadi karena efisiensi yang terus
dilakukan melalui pengoperasian dan tatakelola pembangkit yang lebih baik,
substitusi penggunaan BBM dengan penggunaan batubara / energi primer lain yang
lebih murah, serta pengendalian biaya lainnya," tegasnya.
"Efisiensi terbesar terlihat dari berkurangnya mencakup
biaya BBM sebesar Rp 36,4 triliun sehingga pada 2015 menjadi Rp 35 trilliun
atau 49,02 persen dari tahun sebelumnya Rp 71 trilliun terutama dikarenakan
penurunan konsumsi BBM 2 juta kilo liter," ucapnya.
Selain itu, Amir menyatakan, untuk mengurangi beban operasi
akibat mata uang rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing terutama dolar
AS. Perusahaan mulai April 2015 telah melakukan transaksi lindung nilai
(hedging) atas sebagian kewajiban dan hutang usaha dalam valuta asing yang akan
jatuh tempo.
"EBITDA tahun 2015 sebesar Rp 51,5 triliun, naik
sebesar Rp 2,8 triliun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 48,7 triliun.
Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja PLN dalam melakukan efisiensi dan
perbaikan kapasitas pembangkit," ungkapnya.
Perbaikan kinerja PLN pada 2015, mengantarkan perseroan
mencetak laba bersih sebesar Rp 15,6 triliun. Sedangkan, revaluasi aset yang
dilakukan pada 31 Desember 2015 menghasilkan kenaikan aset tetap sebesar Rp
653,4 triliun sehingga total aset perseroan menjadi Rp 1.227 triliun, dengan
nilai ekuitas perseroan naik sebesar Rp 661,0 triliun menjadi Rp 848,2
triliun, sehingga rasio hutang terhadap
equity (DER) membaik dari 124,7 persen pada 2014, menjadi 29,7 persen di tahun
2015 yang akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencari pendanaan
eksternal dalam rangka menyukseskan program 35 ribu MW. (GF)